Alvara Center: Enam Partai Gagal Lolos ke Senayan

jpnn.com, JAKARTA - Alvara Center melakukan survei terkait elektabilitas partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) 2019. Temuan Alvara Center menyatakan sebanyak enam partai terancam gagal ke parlemen.
"Partai yang berpeluang tidak lolos ialah PSI, Hanura, Berkarya, PKPI, PBB, dan Partai Garuda," kata CEO Alvara Center Hasanuddin Ali di Jakarta, Jumat (12/4).
Hasil survei Alvara Center menyebut elektabilitas keenam partai jauh di bawah ambang batas parlemen 4 persen. PSI mendapat elektabilitas 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, Berkarya 0,2 persen, PBB 0,2 persen, PKPI 0,2 persen dan Partai Garuda 0,2 persen.
"Ketika kami kalkulasi dengan margin of error, elektabilitas enam partai ini masih sulit lolos," ucap dia.
Di sisi lain, Survei Alvara Center menyatakan delapan partai berpeluang lolos ke DPR karena memiliki elektabilitas di atas empat persen atau melebihi ambang batas parlemen.
"Ada delapan yang berpeluang besar lolos dengan tiga besar partai dengan elektabilitas tertinggi ditempati partai nasionalis," ucap dia.
Delapan partai yang berpeluang lolos ke DPR yakni PDIP (28,2 persen), Gerindra (19,4 persen), Golkar (8 persen), PKB (6,8 persen), Demokrat (5,7 persen), PKS (5,6 persen) Nasdem (4,2 persen), dan PAN (4,1 persen).
Sementara itu, ucap Hasanuddin, terdapat dua partai yang masih berpeluang lolos meskipun elektabilitasnya di bawah 4 persen. Keduanya yakni PPP (2,2 persen) dan Perindo (2 persen).
Alvara Center melakukan survei terkait elektabilitas partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) 2019. Temuan Alvara Center menyatakan sebanyak enam partai terancam gagal ke parlemen.
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik