Alvin Hotman
Oleh: Dahlan Iskan
"Berkat perjuangan Pak Eros Djarot, saya dimasukkan rumah sakit. Bisa cuci darah," ujar Alvin sambil makan nasi abalonnya.
"Saya saksinya. Alvin benar-benar sakit sampai harus melakukan cuci darah," kata Linda.
Saya pun bertanya ke Alvin. Nasi abalon saya belum tersaji. Kalau bukan nasi abalon saya pilih tidak makan: baru saja buka puasa.
Karena abalon saya berbuka lagi. Bahkan juga pesan satu bungkus untuk makan sahur.
"Sekarang Anda tidak perlu cuci darah lagi?" tanya saya.
Alvin tidak segera menjawab. Dia langsung membuka kancing baju paling atas seragam pengacaranya: merah-hitam. Dia menunjukkan peralatan yang diperban menempel di dadanya.
"Masih harus cuci darah seminggu dua kali," ujar Phio, istri Alvin.
Phio-lah yang terus menempel ke Alvin. Ke mana pun Alvin pergi. "Saya harus kontrol makan minumnya," ujar Phio.