Alya Rohali, Trauma Pistol
Senin, 14 Mei 2012 – 07:33 WIB
Putri Indonesia 1996 tersebut pun meminta kepolisian lebih aktif dan ketat dalam mengatasi maraknya penyalahgunaan izin pemakaian senpi. "Kalau perlu, ada tes mental. Kita tahu negara krisis begini, banyak orang stres. Parahnya, banyak yang punya senjata. Bagus kalau pistol itu buat nakutin. Kalau disalahartikan, nyawa melayang," cetusnya.
Baca Juga:
Sarjana hukum tersebut mengamini bahwa kepemilikan senpi itu sudah dilindungi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. Sayang, pada praktiknya, aturan tersebut rawan penyimpangan. "Siapa pun yang punya, harus dilihat kapabilitasnya. Bukan maksud menuduh, tapi di sini segalanya berpatokan pada uang. Vonis pengadilan aja bisa dibeli, apalagi pistol," jelas Alya.
Karena itu, ibu tiga anak tersebut tetap tak mau memiliki senpi. Meski, statusnya adalah public figure yang rentan aksi kriminalitas. "Pistol itu di luar jangkauan hidup saya. Kita kan masih punya adat Timur, nggak kayak di Barat ketika semua permasalahan ditentukan dengan pistol," cetus alumnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti tersebut. (ins/jpnn/c7/ca)
MARAKNYA penggunaan senjata api (senpi) oleh masyarakat sipil mengundang keprihatinan Alya Rohali. Sepengetahuannya, senpi itu tak boleh sembarang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Personel Terlibat Pemerasan di DWP 2024, Polda Metro Jaya Rotasi Besar-besaran
- Ziarah ke Makam Sang Putra, Tamara Tyasmara: Umur Dante Harusnya Tuh 7 Tahun
- Makara Production Angkat Mitos Pulung Gantung dalam Film Horor Terbaru
- Ilmupedia Berani Jawab Season 5 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Juara
- Atta Halilintar Siapkan Kolaborasi dengan Raja Dangdut Rhoma Irama
- Ini Alasan Boy William Rayakan Natal di Auckland