AM Fatwa Dinilai Politisir Penggantian Nama Jalan Medan Merdeka
jpnn.com - JAKARTA - Budayawan Ridwan Saidi mengaku keberatan dengan wacana penggantian nama jalan di kawasan silang Monas Jakarta. Keberatan itu, kata Ridwan Saidi, disebabkan kuatnya aroma politik.
"Itu keberatan saya, semua nama jalan dipolitisir oleh AM Fatwa. Padahal banyak cara untuk menghormati jasa-jasa pahlawan daripada sekedar mengganti nama jalan," kata Ridwan Saidi, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (11/9).
Dikatakannya, apabila hawa nafsu politik bercampur-aduk dengan sejarah biasanya berujung pada uang. "Kan itu ada duitnya. Ga usahlah, saya sudah tahu itu," ungkap Ridwan.
Nanti lanjutnya, kalau semua jalan sudah habis diberi nama pahlawan, maka kali juga akan diusulkan menggunakan nama-nama pahlawan. "Kalau kali juga sudah habis diberi nama pahlawan, maka pindah ke pohon-pohon dan akhirnya sampai ke tarzan," ujar Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan mengingatkan Am Fatwa untuk sedikit legowo kalau satu ide sudah ditolak orang. "Jadi, kalau ide kita ditolak orang, ya udah terima sajalah. Jangan petentang-petenteng begitu," pinta Ridwan.
Selain itu Ridwan juga mengkritisi nama Fatahilah dijadikan nama salah satu taman di Kota Jakarta.
"Fatahilah bangsat, kok namanya jadi taman. Dia membunuh orang Betawi. Dia bakar rumah orang betawi. Fatahilah bukan menyebarkan Islam, tapi merampok Sunda Kelapa. Dia itu kan orang Gujarat," tegas dia. (fas/jpnn)
JAKARTA - Budayawan Ridwan Saidi mengaku keberatan dengan wacana penggantian nama jalan di kawasan silang Monas Jakarta. Keberatan itu, kata Ridwan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS