Aman Abdurrahman Akui Kirim 1.000 WNI ke Syria
jpnn.com, JAKARTA - Penasihat hukum terdakwa terorisme Aman Abdurrahman, Asrudin Hatjani menyatakan, kliennya membantah terlibat sejumlah aksi bom bunuh diri di Indonesia.
Menurut Asrudin, kliennya hanyalah seseorang yang mempercayai adanya khilafah. Karena itu, dia lebih menganjurkan pengikutnya berjihad ke Syria.
"Tadi dia sebut sendiri mengatakan telah mengirim sekitar seribu orang ke Syria," ujar Asrudin usai sidang beragendakan pembacaan pledoi Aman Abdurrahman di PN Jakarta Selatan, Jumat (25/5).
Menurut Asrudin, Aman menganjurkan pengikutnya berangkat ke Syria untuk menegakkan khilafah di negara tersebut.
"Memang kesalahan terdakwa, percaya adanya khilafah. Namun khilafah itu tertulis di alquran dan dipercaya semua umat muslim. Itu yang dia percaya. Karena itu dia menganjurkan orang ke Syria untuk berjuang di sana," katanya.
Saat ditanya apakah benar Aman menerima semua dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum, Jumat (18/5) lalu, Asrudin menegaskan kliennya siap menerima hukuman, tapi membantah terlibat dalam berbagai aksi bom bunuh diri yang dituduhkan kepadanya.
"Dia siap menerima dihukum mati, dihukum seumur hidup, tapi dia tak siap disalahkan. Karena dia bukan penganut amaliyah atau penganut jihad seperti yang dilakukan pelaku bom Thamrin, Kampung Melayu dan bom gereja di Samarinda," pungkas Asrudin. (gir/jpnn)
Aman Abdurrahman membantah terlibat dalam berbagai aksi bom bunuh diri yang dituduhkan kepadanya.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan