Aman Abdurrahman Divonis Mati, Semoga JAD Berantakan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, untuk sementara kekuatan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bakal berkurang setelah Aman Abdurrahman divonis hukuman mati.
Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi berantakan apabila pengganti Aman dinilai tidak tepat. Tapi, pemerintah dan aparat tetap harus waspada.
Sebab, sel, kelompok, maupun jaringan teroris itu masih ada. ”Ada kemungkinan aksi-aksi berikutnya dalam bentuk serangan-serangan,” imbuh Chaidar saat dihubungi Jawa Pos, Jumat (22/6).
Berdasar data dan informasi yang dimiliki oleh Al Chaidar, Aman menjadi jujukan anggota JAD lantaran kerap berada di balik aksi teror yang dilakukan oleh kelompok tersebut beberapa tahun belakangan. Mulai teror bom di Jalan M. H. Thamrin, Kampung Melayu, sampai serangan terhadap Gereja Oikumen di Samarinda.
”Itu memang kuat pengaruh dia dalam melakukan doktrin kepada orang-orang untuk melakukan serangan,” jelasnya.
Karena itu, masih kata Al Chaidar, sulit mencari pengganti Aman. Menurut dia, sejauh ini belum ada pergerakan signifikan merespons vonis mati yang dibacakan oleh majelis hakim PN Jaksel kemarin. Tapi, bukan tidak mungkin Khalid Abu Bakar dan Zainal Anshori sudah mendengar kabar tersebut.
BACA JUGA: Dua Nama Ini Berpeluang Gantikan Posisi Aman Abdurrahman
Setelah Aman Abdurrahman divonis hukuman mati, kekuatan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) untuk sementara melemah.
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- 148 Terduga Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi Kelompok JII dan JAD
- Eks Napiter Abu Fida Ingin Wujudkan Pemilu 2024 yang Damai
- Densus 88 Ungkap Rencana 2 Tersangka Teroris Ini Menggagalkan Pemilu 2024
- Bergerak ke Jawa Timur, Densus 88 Tangkap 2 Anggota Teroris
- Inilah Para Tersangka Terkait Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar