Aman Tak Pernah Meminta Muridnya Jihad di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Tim kuasa hukum Aman Abdurrahman membantah tuduhan jaksa penuntut umum terhadap kliennya. Terlebih soal aksi terorisme di Indonesia yang selalu dikaitkan dengan Aman.
Dalam duplik yang dibacakan kuasa hukum Aman, Asludin Hatjani, Aman hanya meminta muridnya untuk berangkat ke Syria dan berjihad di sana. Bukannya melakukan aksi terorisme di Indonesia.
"Tidak ada kata-kata untuk berjihad di Indonesia. Tapi hijrah ke Syria, paling tidak berdoa bagi mereka yang akan hijrah ke Syria," kata dia dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/5).
Dia juga membenarkan bahwa pemahaman yang disebarkan kliennya adalah khilafah yang sangat anti-demokrasi.
Namun pihaknya mengaku tak tahu, bagaimana kliennya itu bisa mengirim murid ke Syria. Apalagi Aman telah mengaku mengirim 1.000 orang murid ke sana.
Asludin lantas menegaskan, kliennya tidak tahu-menahu dan tidak pernah terlibat bom Thamrin, Kampung Melayu dan Samarinda.
Hal tersebut, dapat dibuktikan dari tulisan Aman dalam situsnya yang tak pernah menyuruh untuk melakukan jihad di Indonesia dengan cara teror. Kemudian salah satu bukti nyatanya lagi adalah ketika kerusuhan di Rutan cabang Salemba Mako Brimob.
Saat itu Aman meminta para narapidana terorisme yang ada untuk mengeluarkan polisi yang disandera. Begitu pun terhadap aksi teror bom yang laim semisal di Surabaya, kliennya pun menyebut hal itu tak sesuai ajaran Islam.
Aman Abdurrahman menegaskan tidak pernah terlibat bom Thamrin, Kampung Melayu dan Samarinda.
- Penembak Polisi di Tol Cipali Dipastikan Anak Buah Aman
- Otak Bom Thamrin Belum Dieksekusi karena Masih Menunggu Ini
- Waspadai Aksi Balas Dendam Anak Buah Aman saat Pilkada
- Aman Divonis Mati, Antisipasi Sel Tidur Jaringan JAD
- Tegang, Aman Abdurrahman Berdiri Usai Vonis Mati Dibacakan
- Aman Abdurrahman Divonis Mati, Semoga JAD Berantakan