Amankan Senjata Api dari Kediaman Terduga Teroris
Senin, 16 Mei 2011 – 09:01 WIB
Terkait keseharian Hendro, Kateni mengaku, selama ini dikenal sebagai anak yang baik, namun pendiam. Karena itu, banyak warga yang menganggap Hendro sombong, karena sifat pendiamnya tersebut. Selama ini, sehari-hari, Hendro berjualan cakuwe di depan SD untuk menghidupi istri dan dua anaknya yang masih kecil. Hendro pun, selama ini dikenal aktif berkegiatan di masjid bersama remaja di Dukuh Cemani Baru.
"Anaknya baik, kalau ketemu saya selalu salaman. Kebetulan, sejak punya anak satu ia tinggal di sebelah Pos Jaga Pamsimas tempat saya kerja. Jadi tiap hari ketemu, tapi sejak dua setengah bulan lalu pindah, katanya mengontrak di Ngronggah, Sanggarah. Terakhir saya ketemu 10 Mei lalu, pas membetulkan talang yang bocor," kenangnya.
Sedangkan menurut penuturan Sri Suwarni, 71, tetangga Hendro, sikap lelaki ini mulai berubah menjadi sosok yang cenderung tertutup sejak memiliki anak. Sebelumnya, ia dikenal sebagai orang yang ramah dan aktif ikut kegiatan di kampungnya. Termasuk, kerja bakti Minggu.
"Istrinya juga baik. Dulu istrinya tidak pakai cadar, tapi semenjak sikap suaminya berubah, istrinya pakai cadar. Tapi, masih baik dengan tetangga. Cuma Hendro-nya yang jadi dingin dan cuek dengan lingkungan," tuturnya.
SOLO - Usai menewaskan dua terduga teroris dalam baku tembak di Gang Kantil, Jl. Tentara Pelajar, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sabtu
BERITA TERKAIT
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB
- Masyarakat Bersatu dalam Doa, Dukung Kepemimpinan Lucianty-Syaparuddin untuk Muba Sejahtera
- Naleya Genomik & RSAB Harapan Kita Kerja Sama untuk Pengembangan Tes Genetik Talasemia
- Chef Andri Purwahyulianto Bagikan Kiat Agar Aroma Minyak Wijen Keluar Maksimal
- Jazuli Juwaini Kunjungi dan Berikan Bantuan untuk Keluarga Rouf