Ambalat Kembali Gawat
Kapal Malaysia Mondar-mandir Lagi
Rabu, 22 Oktober 2008 – 06:35 WIB

Ambalat Kembali Gawat
JAKARTA - Ketegangan di Blok Ambalat pada 2004 bakal terulang. Sebab, Malaysia berkali-kali melanggar daerah yang berada di laut sebelah timur Pulau Kalimantan itu. ’’Kapal-kapal patroli (Indonesia) berulang-ulang memergoki mereka (kapal-kapal Malaysia, Red),’’ ujar sumber Jawa Pos di lingkungan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Selasa ( 21/10). Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR dan Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono di gedung DPR Selasa ( 21/10), Djoko mengatakan, dalam beberapa kali perundingan, Malaysia tetap mengklaim Blok Ambalat sebagai bagian teritorialnya. ’’Itu terlihat dari salinan nota diplomatik tentang proses pergelaran kekuatan TNI di Blok Ambalat dari Malaysia,’’ ujar Djoko.
Perwira itu menjelaskan, informasi tersebut sudah sampai Jakarta. ’’Sudah pernah disampaikan dalam rapat tertutup di Kementerian Polhukam pada 16 Oktober lalu,’’ katanya. Kapal-kapal Malaysia itu tidak ditindak, tapi hanya diusir menjauh dari Blok Ambalat.
Ketegangan jilid II itu juga diakui Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso kemarin. Jenderal asal Solo itu mengungkapkan bahwa unsur-unsur kekuatan bersenjata Malaysia masih kerap melanggar wilayah Indonesia di kawasan Blok Ambalat.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketegangan di Blok Ambalat pada 2004 bakal terulang. Sebab, Malaysia berkali-kali melanggar daerah yang berada di laut sebelah timur Pulau
BERITA TERKAIT
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun