Ambalat Kembali Gawat
Kapal Malaysia Mondar-mandir Lagi
Rabu, 22 Oktober 2008 – 06:35 WIB
Terkait pelanggaran oleh kekuatan bersenjata Malaysia itu, TNI mengintensifkan penggelaran kekuatan di sekitar Blok Ambalat dan Sulawesi Utara, baik patroli laut maupun patroli udara. ’’Itu upaya penangkalan dan pengimbangan terhadap kehadiran unsur kekuatan bersenjata Malaysia,’’ lanjut panglima TNI.
Blok Ambalat seluas 15.235 kilometer persegi memiliki kandungan minyak dan gas hingga 30 tahun. Pada rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga, Djoko menjelaskan, Indonesia masih memiliki permasalahan perbatasan dengan sejumlah negara, seperti sepuluh titik di perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan, enam titik di perbatasan darat RI-Timor Leste, dan RI-Papua Nugini. ’’Secara umum, TNI telah menggelar unsur-unsurnya di 12 pulau terdepan, termasuk di wilayah RI yang berbatasan dengan Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini,’’ ujarnya.
Dari beberapa kali perundingan dengan Malaysia, kedua pihak belum sepakat tentang prinsip-prinsip dan petunjuk yang digunakan untuk wilayah maritim Selat Malaka, Selat Singapura, Laut China Selatan, dan Laut Sulawesi (laut teritorial, zona tambahan batas landasan kontinen ZEE).
Memanasnya Blok Ambalat itu secara kebetulan bersamaan dengan suksesnya perusahaan Italia ENI S.p.A melobi pemerintah untuk mengeksplorasi minyak Ambalat. Senin lalu ( 20/10) delegasi perusahaan energi dan minyak itu menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden. Mereka meminta izin untuk ikut mengembangkan migas di Blok Ambalat.
JAKARTA - Ketegangan di Blok Ambalat pada 2004 bakal terulang. Sebab, Malaysia berkali-kali melanggar daerah yang berada di laut sebelah timur Pulau
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad