Ambani Boyongan ke Istana Rp 17 T
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 15:20 WIB
MUMBAI - Mukesh Ambani membuat sensasi. Kemarin (15/10), taipan India yang tahun ini dinobatkan sebagai pria terkaya di Asia oleh majalah Forbes itu, dikabarkan bakal pindah rumah. Dia akan memboyong ibu, istri dan tiga anaknya ke Antilia, hunian supermewah yang terletak di Kota Mumbai.
Antilia bukan rumah megah biasa. Bangunan 27 lantai itu dilengkapi dengan fasilitas kebugaran, yakni gym dan studio senam. Sebuah ballroom, bioskop yang mampu menampung 50 orang dan lebih dari satu kolam renang, juga tersedia di sana. Tidak cukup itu saja. Di atap bangunan yang menjulang setinggi 174 meter di antara gedung-gedung pencakar langit itu, juga tersedia tiga helipad.
Baca Juga:
"Ini terlalu berlebihan. Tapi, kita sudah mulai mengarah pada budaya baru, di mana jumlah uang yang digunakan untuk membangun sebuah rumah tidak perlu diperhitungkan lagi," kata Shiny Varghese, wakil pemimpin redaksi majalah India Design Today. Karena itu, apa yang dilakukan Ambani pada hunian barunya, bukanlah hal yang aneh. Hanya saja, tidak banyak orang kaya yang bisa mengikuti jejaknya.
Kendati kekayaan pria berusia 53 tahun itu tidak diragukan lagi, pembangunan Antilia cukup mengejutkan publik. Apalagi, selama ini, Ambani dikenal sebagai pebisnis yang tidak suka pamer kemewahan. Bahkan, dia cenderung tertutup. "Mungkin, karena media telanjur mencitrakannya sebagai pebisnis yang introvert, Ambani sengaja membangun Antilia sebagai simbol kekayaannya," kata Hamish McDonald.
MUMBAI - Mukesh Ambani membuat sensasi. Kemarin (15/10), taipan India yang tahun ini dinobatkan sebagai pria terkaya di Asia oleh majalah Forbes
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?