Ambeien Bukan

Oleh: Dahlan Iskan

Ambeien Bukan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Nasaruddin pun berbicara dengan mereka. Ada tiga orang yang dia ajak bicara lewat HP. Salah satu di antaranya sudah berobat ke Thailand.

Satu lagi pernah berobat ke Penang. Di sana dioperasi tetapi tidak sembuh. Sakitnya muncul lagi. Setelah dioperasi dokter Bambang barulah beres.

Dokter Bambang seumuran dengan saya: 73 tahun. Hanya beda satu bulan. Dia tampak sangat sehat. Badannya langsing, rambutnya masih hitam.

Saya bertemu dokter Bambang saat menjenguk Nasaruddin di RS Adi Husada Surabaya. Dokter Bambang lagi visitasi. Saya pun ngobrol panjang.

Dia lahir di Rogojampi, nun di wilayah Banyuwangi. Saat SMP Bambang sekolah di Zhong Zhong Surabaya –sekolah Tionghoa yang kelak di tahun 1965 ditutup oleh Orde Baru.

Akhirnya Bambang lanjut ke SMA Negeri 3 Surabaya. Dia tidak canggung kumpul dengan siswa yang umumnya pribumi.

Ayahnya adalah pejuang. Sang ayah ikut berjuang bersama laskar di perang kemerdekaan. Sang ayah menerima piagam sebagai pejuang.

Lulus SMA Bambang disekolahkan ke Jerman. Dia masuk fakultas kedokteran di kota Dortmund. Di sana dia mendalami ilmu bedah, termasuk Ambeien, bahkan juga transplantasi rambut.

Tidak semua ambeien itu wasir. Contohnya teman saya. Lebih 40 tahun dia menderita. Baru pekan lalu diketahui penyebab sebenarnya: Fistula Ani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News