Ambil Dana IPO untuk Beli Kapal
Kamis, 07 April 2011 – 04:02 WIB

Ambil Dana IPO untuk Beli Kapal
JAKARTA - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) bakal memperkuat armada kapal. Manajemen setidaknya akan menambah kapal tongkang dan kapal tunda. Penambahan itu penting dilakukan agar kinerja perseroan lebih muncer. "Armada bagi kami merupakan ruh utama dalam meningkatkan kinerja," ucap Patricia Prasatya, Direktur Utama MBSS, di Jakarta, Rabu (6/4). Guna memuluskan rencana penambahan armada kapal itu, perseroan telah mengalokasikan dana investasi senilai Rp 1 triliun. Dana capital expenditure (capex) itu, 30 persennya diambil dari hasil initial public offering (IPO) yang mencapai Rp 280 miliar. Dana IPO diperoleh setelah perseroan melepas 175 juta lembar saham baru ke publik dengan harga Rp 1.600 per lembar. “Dana hasil IPO memang sepenuhnya itu penambahan kapal. Tetapi, itu belum mencukupi dan mesti meminjam pada pihak perbankan," tandas Patricia.
Saat ini sebut Patricia, MBSS memiliki 55 armada kapal tunda, 49 kapal tongkang dan 4 floating crane. Di samping itu, pihaknya juga tengah menunggu floating crane baru yang sedang dalam tahap konstruksi. Dalam waktu dekat akan mulai beroperasi.
Baca Juga:
"Dengan cara ini, harapan perseroan memperbesar pangsa pasar dalam industri jasa pengangkutan batubara semakin terbuka lebar," tuturnya. Selain itu lanjut Patricia, MBSS telah menguasai sedikitnya 11 persen dari total volume batubara yang diangkut melalui transportasi di Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) bakal memperkuat armada kapal. Manajemen setidaknya akan menambah kapal tongkang dan kapal tunda.
BERITA TERKAIT
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Ini 2 Program yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Malang
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi