Ambil Data Nasabah Melalui Skimming, Lantas Duplikasi Kartu
jpnn.com, KEDIRI - Hingga Rabu (14/3), jumlah nasabah BRI di Kediri, Jatim, yang melaporkan saldonya berkurang mencapai 87 orang.
Perinciannya, 33 orang nasabah Kantor Cabang Unit (KCU) Ngadiluwih dan 54 dari Kantor Cabang Pembantu Purwokerto.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Boedi Armanto mengatakan, nasabah BRI memang menjadi korban skimming.
”Skimming yang merupakan pola lama fraud (kejahatan di sektor keuangan) dilakukan dengan cara mengambil data nasabah melalui proses skimming di infrastruktur e-channel BRI dan kemudian menduplikasi kartu. Selanjutnya, kartu duplikat tersebut dipakai untuk mengambil dana nasabah,” ujarnya.
Namun, OJK menilai BRI cukup sigap dalam mengatasi masalah itu. BRI pun terus berupaya memperbaiki infrastruktur e-channel dengan kualitas alat anti-skimmer di setiap alat e-channel yang dimilikinya.
Alat anti-skimmer itu harus selalu diperbarui karena skimmer menggunakan teknologi yang semakin canggih.
Selain itu, BRI akan meningkatkan tingkat pengawasan dan alat kontrol dari setiap transaksi nasabah.
Baik melalui pengembangan aplikasi, perbaikan tata kelola, standard operating procedure (SOP) perkartuan, maupun perjanjian kerja sama (PKS) dengan vendor pengelola infrastruktur e-channel BRI.
Jumlah nasabah BRI di Kediri yang menjadi korban skimming hingga Rabu (14/3) sudah mencapai 87 orang.
- BRI-MI Raih Pernghargaan Product Enhancement of The Year 2024, Bukti Inovasi di Dunia Investasi
- AgenBRILink Tembus 1 Juta, BRI Cetak Milestone Sejarah Inklusi Keuangan Indonesia
- BRI Bantu Mobilitas Warga dengan Membangun Jembatan Gantung di Sumsel
- BRI Ambil Langkah Tegas Ungkap Kasus Kredit Fiktif Rp 55 Miliar, Pelaku Sudah Diproses Hukum
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024 Mulai Membaik, Ini 4 Faktor Utama Penopangnya
- BRI Memperkuat Benteng Digital, Keamanan Data dan Dana Nasabah jadi Prioritas Utama