Ambil Gaji, Guru Harus Turun Gunung
Tinggalkan Sekolah, ATM di Barabai Berjubel
Rabu, 11 Januari 2012 – 12:33 WIB
Dua orang guru yang mengantre di ATM bersama di depan Kantor Bupati HST yang mengajar di salah sekolah di pegunungan di Hantakan dan Batang Alai Selatan mengatakan, secara jujur cukup kerepotan turun gunung bersama beberapa rekannya. Biasa guru yang mengajar di gunung jarang ke Barabai hanya mengurus gaji karena sudah diwakilkan oleh bendaraha.
“Hari ini kami bertiga ke Barabai, siswa harus kami tinggal lebih awal,” kata salah guru di salah satu sekolah dasar di Hantakan yang tidak mau namanya dikorankan karena tidak enak hati meninggalkan siswanya hanya karena mengambil gaji.
Salah satu guru yang mengajar di Batang Alai Selatan juga mengatakan hal yang sama, ia memperkirakan, bakal tiap bulan dan pada tanggal tertentu turun gunung hanya mengambil duit gaji di ATM.
”Kasihan teman yang mengajarkan di atas gunung yang lebih jauh dari kami, mereka harus jalan kaki dulu, setelah itu baru naik motor lagi ke Barabai sekadar ambil gaji,” ucap pria yang juga namanya enggan diekspose dengan alasan yang sama.
BARABAI – Implementasi perdana menggunakan kartu pegawai elektronik (KPE) bagi guru di Hulu Sungai Tengah tak menggembirakan. Informasi gaji
BERITA TERKAIT
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini