Ambil Untung Gede Saat Bencana di NTT, 3 Pengusaha Ini Ditangkap
jpnn.com, KUPANG - Tim Polda NTT menangkap tiga pengusaha yang diduga menaikkan harga penjualan bahan bangunan di tokonya pascabencana melanda provinsi itu.
Penangkapan spekulan harga ini dilakukan sesuai perintah Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif pada Selasa (6/4) malam.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B mengatakan ketiga pengusaha itu ditangkap pada pukul 14.00 WITA, Rabu siang (7/4).
"Para pelaku usaha itu sudah kami amankan karena diduga menaikkan harga bahan bangunan dengan sengaja," kata Rishian di Kupang.
Ketiga pengusaha itu masing-masing berinisial MM, pemilik toko bangunan bernama UD SJL di jalan Lalamentik No 47, Oebobo dan JL H.R Koro, Oepura.
Di toko milik MM, paku payung dari harga normal Rp 27.000 per kilogram (kg) dijual menjadi Rp 45.000.
Pengusaha kedua berinisial NA dengan nama toko UD DP di Jalan Fektor Fonay di kelurahan Maulafa. Pelaku menjual seng 0,20 gajah duduk dari harga normal Rp 53.000 per lembar menjadi Rp 68.000.
Berikutnya seng 0,30 Calisco dari harga normal Rp 70.000 dinaikkan menjadi Rp 90.000 per lembar, dan paku payung dari harga awal Rp 27.000 per kg menjadi Rp 40.000.
3 pengusaha ditangkap setelah Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif keluarkan perintah pada Selasa (6/4) malam.
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT
- Ini Lho Tampang Pengeroyok Anggota TNI Pratu Azis Purwanto
- Kebun Sekolah di Laboya Barat Tingkatkan Kreativitas dan Ketahanan Pangan
- Paus 15 Meter yang Terdampar di Ngada NTT Digiring ke Laut Lepas
- Sahila Hisyam Ungkap Tantangan Setir Mobil Manual di Jalanan NTT
- Survei LKPI: Elektabilitas Melki-Johni Kalahkan Dua Rivalnya