AMBOI...Berlinang Air Mata Bung Karno Melihat Lukisan Ini (1)
Motik tak tahu siapa pelukisnya. Lukisan itu titipan seorang perempuan Swiss. Suaminya orang Belanda telah ditangkap Jepang. Dia pun yakin, suatu waktu akan ditangkap pula. Jika bebas nanti, lukisan itu akan diambil kembali.
"Itulah amanatnya, jadi aku tidak bisa berikan lukisan itu kepada Bung," kata Motik.
Mendengar itu air muka Si Bung muram. Motik tak kalah muram. Pasalnya, "kawan akrab minta sesuatu, tetapi aku tidak mampu memberikannya," sesalnya.
Bung Karno tak menyerah. Dalam kesempatan lain, berkali-kali dia kemukakan hasratnya, dan berkali-kali pula Motik beralasan; itu amanat orang, hingga suatu hari…
"Bung sudah minta lukisan itu untuk ketiga kalinya. Barangkali dosaku bisa berkurang," jawab Motik ketika dia meyerah pada kemauan kawan dekat.
Ketika menerima gulungan lukisan tak berbingkai itu, bukan main senangnya Bung Karno. Macam orang dapat harta karun. Sebagai gantinya, Bung Karno mengirim lukisan Gunung Merapi ke rumah Motik.
Sesampai di rumah, di Jl. Pegangsaan (sekarang Tugu Proklamasi), Cikini, dibingkainya lukisan itu bagus-bagus dan dipajangnya baik-baik.
Seperti apa rupa lukisan yang bikin Bung Karno kayak orang kena sihir itu?
LUKISAN itu ditatapnya dalam-dalam. Bung Karno seperti kena sihir. Ditegur, dia tak menyahut. Tiba-tiba, air matanya berlinang. Wenri Wanhar - Jawa
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono