Ambrosius Ruwindrijarto, Aktivis Lingkungan Peraih Ramon Magsaysay Award 2012

Sempat Diculik dan Disiksa Preman Cukong Kayu Liar

Ambrosius Ruwindrijarto, Aktivis Lingkungan Peraih Ramon Magsaysay Award 2012
Ambrosius Ruwindrijarto. Foto : M Dinarsa Kurniawan/Jawa Pos

Motivasi awalnya adalah ingin tetap bekerja di bidang lingkungan hidup. Garis merah gerakan Ruwi dkk adalah tujuan mewujudkan kelestarian alam serta membangun ekonomi berbasis kerakyatan bagi nelayan, petani, dan masyarakat adat. Ruwi menjadi ketua organisasi itu pada 2006-2012.

Perkumpulan Telapak terus berkembang. Organisasi tersebut kini beranggota 240 orang dari beragam latar belakang profesi. Lewat organisasi itu pula, Ruwi berjuang membongkar kejahatan lingkungan yang marak terjadi di tanah air. Impian mereka adalah membuat sistem tandingan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) serta mengembalikan kedaulatan petani, nelayan, dan masyarakat adat.

Karena latar belakang anggota yang bervariasi, kegiatan Telapak sangat variatif. Yang concern di bidang perikanan, misalnya, membuat program ramah lingkungan dan menjauhi destructive fishing. Misalnya, yang dulu menghancurkan karang kini justru membudidayakan karang.

Di bidang kehutanan, mereka membentuk koperasi pengelola hutan. Ruwi mengatakan, sekarang saatnya masyarakat adat dan petani hutan mengelola lahan sendiri."Salah satu program yang kini digarap Ruwi adalah pendampingan masyarakat adat Dayak Benuaq di Muara Tae, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Perjuangan tak kenal lelah Ambrosius Ruwindrijarto berbuah manis. Kerja kerasnya sebagai aktivis lingkungan membuatnya menerima Ramon Magsaysay Award,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News