Ambulance Sudah Jadi Mobil Pribadi Dokter
Warga Sulit Memperoleh Pelayanan Kesehatan
Kamis, 31 Mei 2012 – 03:14 WIB
DONGGALA – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Donggala belum berjalan optimal, malah cenderung menuai sorotan warga, seperti yang terjadi di Desa Lembasada Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Warga di desa itu mempertanyakan peruntukan mobil ambulance sebagai salah satu fasilitas pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas Lembasada. Pasalnya, mobil ambulance tidak lagi berfungsi untuk melayani warga yang sakit atau berduka, malah mobil ambulance terkesan menjadi kendaraan pribadi dokter Masye sebagai dokter tetap di Puskesmas tersebut.
Nasrun, salah seorang warga Lembasada menuturkan kekecewaannya terhadap pihak Puskesmas Lembasada, khususnya dokter Masye yang bertugas di Puskesmas tersebut. Katanya, selain yang jarang berada di tempat, dokter Masye juga membawa mobil ambulance ikut bersamanya meninggalkan Puskesmas, sehingga warga kesulitan saat membutuhkan penanganan dokter atau membutuhkan mobil ambulance. “Saat dibutuhkan, dokter selalu tidak berada di tempat bersama mobil ambulancenya juga,” ujar Nasrun kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Rabu (30/5).
Dikatakannya, masalah tersebut kerap terjadi dan dialami oleh warga Lembasada dan sekitarnya. Yang dipersoalkannya, mobil ambulance yang seharusnya stand by di Puskesmas itu ternyata juga dijadikan mobil pribadi dokter. Sehingga kata Nasrun, jika keadaan darurat, warga atau pasien yang membutuhkan pertolongan, misalnya pasien yang harus dilarikan ke rumah sakit, akan kesulitan untuk segera tiba di urmah sakit, karena kendaraan tidak ada.
“Seperti kecelakaan maut mobil Avansa yang menewaskan 3 orang pada Senin (28/5) malam lalu. Saat itu, ke-3 orang ini begitu membutuhkan pertolongan karena pendarahan, tapi tidak bisa lagi tertolong, karena mau dilarikan ke Puskesmas, Dokternya tidak ada, apalagi mobil ambulance yang digunakan untuk membawa korban ke RS lebih-lebih tidak ada juga. Padahal malam itu kecelakaan terjadi di Depan Puskesmas Lembasada,” ujar Nasrun.
DONGGALA – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Donggala belum berjalan optimal, malah cenderung menuai sorotan warga, seperti yang terjadi di
BERITA TERKAIT
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
- Kejari Batam Tahan 2 Tersangka Korupsi Pengelolaan Anggaran RSUD Embung Fatimah
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel