Amburadul, Gakin Diduga Banyak Diselewengkan
Rabu, 05 Agustus 2009 – 13:36 WIB
JAMKESMAS- Ratusan massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur DKI Jakarta, Rabu (5/8). Mereka menolak kartu Gakin dan Jamkesda, karena mereka membutuhkan Jamkesmas. (Foto: Abdul Rasyid/JPNN)
Baca Juga:
"Tolak Kartu Gakin & Jamkesda, Kami Butuh Jamkesmas". Massa terus berorasi di depan kantor orang nomor satu di DKI itu dengan silih berganti orator.
Koordinator lapangan (Korlap), Alfan disela-sela aksi mengatakan, untuk mengakomodasi warga miskin yang belum terdaftar dalam JPK Gakin, Pemda DKI mengeluarkan kebijakan melalui surat keterangan tidak mampu (SKTM), yang diurus mulai dari RT/RW, Desa/Lurah, Puskesmas hingga ke Dinas Kesehata (Dikes). Tapi kenyataannya, pengguna SKTM tersebut tidak mendapatkan pengobatan gratis sepenuhnya seperti pemegang JPK Gakin maupun Jamkesmas.
"Pengguna SKTM hanya mendapatkan bantuan 50 persen dari pemerintah, meskipun mereka benar-benar miskin. Bahkan, di rumah sakit pun mereka seringkali dimintai konstribusi yang besarnya ditentukan oleh pihak rumah sakit," kata Alfan dengan emosi.
JAKARTA – Kendati program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) telah digulirkan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sejak setahun lalu,
BERITA TERKAIT
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK, Bukan Sekadar Ritual, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin