Amendemen
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Suara-suara tuntutan mundur terhadap Jokowi itu tidak muncul dari oposisi resmi. Gugatan itu muncul dari kalangan oposisi tidak resmi.
Sampai sejauh ini gugatan itu belum menunjukkan dampak politik yang signifikan, karena pemerintah Jokowi masih didukung oleh mayoritas parpol dan parlemen.
Alih-alih Jokowi mundur malah muncul wacana memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode. Isu amendemen yang sekarang bergulir disebut-sebut akan menjadi pintu masuk bagi perpanjangan masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode.
Pendukung Jokowi yang tergabung dalam kelompok sukarelawan secara terbuka menyatakan optimistis masa kepresidenan Jokowi bisa bertambah satu periode lagi.
Prosedur amendemen undang-undang memang cukup rumit dan butuh dukungan mutlak dua pertiga kekuatan politik di parlemen.
Namun, hal itu bukan masalah yang sulit bagi penguasa, karena sekarang praktis tidak ada oposisi riil di parlemen. Hanya Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang menjadi opsisi riil, sementara partai-partai lain sudah menjadi bagian dari rezim.
Karena itu kemungkinan Jokowi bisa menambah tiga periode, secara matematis, bisa tercapai.
Joe Biden di Amerika menghadapi isu yang bertolak belakang. Amendemen ke-25 akan mengancam masa jabatannya yang baru seumur jagung.
Di Amerika isu amendemen untuk memangkas masa jabatan presiden, di Indonesia untuk menambah masa jabatan presiden.
- 5 Berita Terpopuler: SPMT PPPK 2024 Lebih Cepat dari CPNS, tetapi Belum Ada Kabar Lanjutan, Dirjen Nunuk Angkat Bicara
- PSI Dorong Megawati Menemui Jokowi, Ferdinand: Akalnya di Mana
- Dorong Megawati Ketemu Jokowi & SBY, PSI Dianggap Ganjen
- Kuasa Hukum: Ijazah Jokowi Sudah Clear & Sah Secara Hukum
- Setelah Bersua Prabowo, Sebaiknya Megawati Juga Bertemu SBY dan Jokowi
- Kalimat Jokowi Merespons Pertemuan Prabowo-Megawati