Amerika Akan Kirim Senjata Ke Oposisi Syria
Sabtu, 15 Juni 2013 – 07:17 WIB
WASHINGTON--Krisis Syria, tampaknya, akan memasuki episode baru. Itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersedia mengirimkan senjata terhadap oposisi. Keputusan tersebut sekaligus menandai keterlibatan Negeri Paman Sam dalam krisis yang sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun itu. AS punya banyak pilihan senjata untuk dikirimkan ke Syria. Mulai pistol, senapan laras panjang, basoka, hingga senjata anti-tank. Empat jenis senjata itu, menurut Gedung Putih, bisa dioperasikan aktivis-aktivis oposisi tanpa harus menjalani pelatihan khusus lebih dulu. Rencananya, Washington tidak akan mengirimkan senjata canggih atau berteknologi tinggi demi menghindari konflik yang lebih mematikan.
Kamis waktu setempat (13/6), Gedung Putih mengonfirmasikan keputusan soal bantuan senjata tersebut. "Kami mengambil keputusan itu setelah mendapat bukti pasti soal penggunaan senjata kimia oleh rezim Presiden Syria Bashar Al-Assad," terang seorang pejabat Gedung Putih. Sebelumnya, Obama sudah menegaskan bahwa penggunaan senjata kimia merupakan pelanggaran "garis merah".
Baca Juga:
Namun, sampai kemarin (14/6), pemerintahan Obama belum memutuskan jenis dan jumlah senjata yang bakal mereka kirimkan ke Syria. "Kami juga harus memastikan bahwa senjata-senjata itu tidak jatuh ke tangan ekstremis atau kelompok kriminal Syria," ujar pejabat yang merahasiakan namanya tersebut. Karena itu, AS harus merancang mekanisme khusus untuk mencegah terjadinya penyelewengan senjata.
Baca Juga:
WASHINGTON--Krisis Syria, tampaknya, akan memasuki episode baru. Itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersedia mengirimkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer