Amerika Akan Kirim Senjata Ke Oposisi Syria
Sabtu, 15 Juni 2013 – 07:17 WIB

Amerika Akan Kirim Senjata Ke Oposisi Syria
Di antara sekitar 93.000 korban jiwa di Syria, hanya sebagian kecil yang kabarnya tewas karena senjata kimia. Intelijen AS melaporkan bahwa senjata kimia Assad merenggut sekitar 100 sampai 150 nyawa. "Syria telah melanggar kesepakatan internasional dengan berkali-kali melancarkan serangan senjata kimia," kata Ben Rhodes, deputi penasihat keamanan nasional Obama.
Baca Juga:
Meski sempat ada laporan soal penggunaan senjata kimia oleh oposisi, AS mengaku tidak memiliki bukti soal itu. Apalagi, rezim Assad memegang kendali penuh atas senjata kimia Syria, terutama gas sarin. Karena tidak ada bukti mengenai akses oposisi terhadap senjata kimia, pemerintahan Obama pun lantas memutuskan untuk memberikan bantuan senjata.
Kemarin Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyambut baik keputusan Obama tersebut. "Masyarakat global sudah menyampaikan pesannya dengan sangat jelas bahwa penggunaan senjata kimia sama sekali tidak bisa diterima. Itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional," tegasnya dari markas NATO di Kota Brussels, Belgia.
Dalam kesempatan itu, Rasmussen juga mengimbau pemerintahan Assad supaya memberikan izin investigasi kepada AS. Sebelumnya, Damaskus hanya mengizinkan tim independen untuk mendatangi sedikit lokasi pertempuran. Padahal, konon, pasukan Assad menggunakan senjata kimia dalam berbagai serangan di beberapa lokasi berbeda.
WASHINGTON--Krisis Syria, tampaknya, akan memasuki episode baru. Itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersedia mengirimkan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza