Amerika Anggap Remeh Uji Coba Rudal Baru Korea Utara
"Tidak, menurut Departemen Pertahanan, urusannya seperti biasa," katanya kepada wartawan sekembalinya dari kunjungan ke Ohio, ketika ditanya apakah tes itu provokasi.
Tes itu dilakukan setelah Korea Utara menolak untuk terlibat dengan tawaran diplomatik oleh pemerintahan baru sejak pertengahan Februari.
Para pejabat senior AS mengatakan pemerintahan Biden berada dalam "tahap akhir" dari tinjauan penuh atas kebijakan Korea Utara dan akan menjadi tuan rumah bagi penasihat keamanan nasional sekutu Jepang dan Korea Selatan minggu depan.
Salah satu pejabat mengatakan hanya ada "sangat sedikit dialog atau interaksi" dengan Korea Utara sejak pertemuan puncak yang gagal antara mantan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi pada Februari 2019 di mana Amerika Serikat berusaha membujuk Pyongyang untuk menghentikan senjata nuklirnya.
"Jangkauan kami kepada Korea Utara sudah lebih dari setahun tanpa dialog aktif dengan Korea Utara, meskipun ada beberapa upaya di dua pemerintahan untuk terlibat," kata pejabat tersebut
"Kami tidak melihat kegiatan yang berlangsung akhir pekan ini sebagai menutup pintu dialog itu," tambah dia.
Pentagon menolak mengomentari tes yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post tersebut.
Misi Korea Utara ke Perserikatan Bangsa-Bangsa juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara akhir pekan lalu tidak menimbulkan kepanikan sedikit pun di Amerika Serikat
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza