Amerika Belum Selesai Menghukum Rusia, Ini Rencana Selanjutnya
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat belum kehabisan ide sanksi ekonomi untuk menghukum Rusia atas aksi militernya di Ukraina.
Sumber Reuters di Washington mengungkapkan bahwa paket yang kini tengah digodok bakal menarget lebih banyak lagi oligarki dan perusahaan Rusia.
Daftar sanksi ekonomi terhadap Rusia bertambah panjang hampir setiap hari sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Saat ini sanksi AS sudah menyentuh Presiden Vladimir Putin dan bank sentral Rusia.
Elite Rusia yang memiliki hubungan dengan Sberbank, VTB, Rosneft, dan Layanan Keamanan Federal (FSB) ikut disikat.
Uni Eropa pada hari Senin menjatuhkan sanksi kepada 26 orang terkemuka Rusia, termasuk oligarki dan pebisnis yang aktif di sektor minyak, perbankan dan keuangan.
Sanksi baru itu juga menarget pejabat pemerintah, petinggi militer dan mereka yang dianggap sebagai penyebar propaganda anti-Ukraina.
Beberapa orang di dalam daftar UE masih belum merasakan pedihnya sanksi AS, seperti Nikolay Tokarev, kepala eksekutif raksasa energi Transneft, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan bekerja untuk merebut kapal pesiar, apartemen mewah, dan jet pribadi milik orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Putin
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara