Amerika Berbuat Seenaknya kepada Iran, Sekjen PBB Tak Berdaya
jpnn.com, NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan pada hari Sabtu (19/9) bahwa dia tidak dapat mengambil tindakan apa pun atas deklarasi Amerika Serikat (AS) yang memberlakukan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran.
Karena akan ada ketidakpastian tentang masalah tersebut, ujar Antonio Guterres.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bulan lalu bahwa dia memicu proses 30 hari di dewan yang mengarah pada kembalinya sanksi PBB terhadap Iran pada Sabtu malam yang juga akan menghentikan embargo senjata konvensional di Teheran agar tidak berakhir pada 18 Oktober.
Tetapi 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan mengatakan langkah Washington tidak berlaku karena Pompeo menggunakan mekanisme yang disepakati berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dihentikan Amerika Serikat pada 2018.
"Tampaknya ada ketidakpastian apakah proses tersebut ... benar-benar dimulai dan secara bersamaan apakah penghentian (sanksi) ... terus berlaku," tulis Guterres dalam sebuah surat kepada dewan, yang dilihat oleh Reuters.
Pejabat PBB memberikan dukungan administratif dan teknis kepada Dewan Keamanan untuk menerapkan sanksi dan Guterres menunjuk ahli independen untuk memantau implementasi. Dia "menunggu klarifikasi" dari status sanksi Iran.
Guterres tidak akan mengambil tindakan apa pun untuk memberikan dukungan itu.
Washington berargumen hal itu memicu kembalinya sanksi - yang dikenal sebagai "snapback" - karena resolusi PBB yang mengabadikan pakta tersebut masih menyebut AS sebagai peserta. Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang kemungkinan akan menerapkan kembali langkah-langkah yang dicabut berdasarkan kesepakatan 2015 yang bertujuan untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak berdaya menghadapi tindakan Amerika Serikat terhadap Iran
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia