Amerika Cs Mengancam, Rusia Amankan Kontrak Besar dengan China
jpnn.com, BEIJING - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (4/2) mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping di Beijing bahwa Rusia sudah menyiapkan kesepakatan baru untuk memasok China dengan lebih banyak gas.
Rencana itu dikemukakan Putin di tengah ketegangan hubungan dengan negara-negara Barat atas Ukraina dan berbagai isu lainnya.
Rusia, pengekspor utama hidrokarbon dan sudah menjadi pemasok ketiga terbesar untuk China, telah memperkuat hubungan dengan negara itu yang merupakan konsumen energi terbesar di dunia.
“Orang-orang kami di perminyakan sudah menyiapkan solusi yang sangat baik terkait pasokan hidrokarbon untuk Republik Rakyat China,” kata Putin dalam pertemuan dengan Xi untuk membahas kerja sama lebih erat.
“Dan satu langkah maju dibuat di industri gas, maksud saya satu kontrak baru dalam memasok 10 miliar meter kubik (bcm) per tahun untuk China dari Timur Jauh Rusia,” kata Putin yang berada di China untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin.
Rusia mengirim gas ke China melalui pipa Power of Siberia, yang mulai memompa pasokan pada 2019, dan dengan mengirimkan gas alam cair (LNG).
Negara itu mengekspor sebanyak 16,5 miliar meter kubik gas ke China pada 2021.
Rusia memasok 10,5 bcm gas pada 2021 melalui pipa Power of Siberia dan pasokan itu akan meningkat menjadi 38 bcm pada 2025 di bawah kesepakatan sebelumnya.
Rusia, pengekspor utama hidrokarbon dan sudah menjadi pemasok ketiga terbesar untuk China, telah memperkuat hubungan dengan negara itu yang merupakan konsumen energi terbesar di dunia
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka