Amerika dan Inggris Tambah Anggaran Militer, Kok China Tersinggung?
jpnn.com, BEIJING - Pemerintah China tidak terima dijadikan alasan bagi Amerika Serikat dan Inggris untuk menaikkan anggaran militer mereka.
Beberapa waktu lalu, kedua negara Blok Barat itu mengumumkan akan segera menambah anggaran lantaran khawatir akan potensi ancaman keamanan dari China dan Rusia.
Beijing menilai kekhawatiran tersebut tidak berdasar dan mencemarkan nama baik China.
"China selalu menjadi negara yang membangun perdamaian global dan mendukung tatanan internasional, bukan tantangan bagi negara lain," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Kolonel Senior Tan Kefei kepada pers di Beijing, Kamis (30/9).
Pada pembukaan Sidang Tahunan Kongres Rakyat China di Beijing, Minggu (5/3), diumumkan kenaikan anggaran pertahanan China pada 2023 sebesar 7,2 persen menjadi 224,79 miliar dolar AS (sekitar Rp 3,4 kuadriliun).
Pada awal Maret, Gedung Putih merilis pengajuan anggaran militer pada tahun fiskal 2024 sebesar 886 miliar dolar AS yang terdiri dari 842 miliar dolar AS untuk Pentagon dan 44 miliar dolar AS untuk program terkait pertahanan di departemen lain.
Anggaran militer AS tersebut bertambah sekitar 28 miliar dolar AS dibandingkan pada 2023.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga berjanji akan menaikkan anggaran militer negara itu sebesar 6 miliar dolar AS dalam dua tahun mendatang untuk merespons peningkatan kekuatan militer Rusia dan China.
Rencana Amerika Serikat dan Inggris kmeningkatkan anggaran militer mereka ternyata membuat China tersinggung
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat