Amerika dan Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan di Afghanistan
jpnn.com, KABUL - Amerika Serikat (AS) dan Taliban sepakat mengurangi kekerasan selama sepekan. Kesepakatan ini yang dapat membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Kesepakatan itu tercapai usai negosiasi panjang di ibu kota Qatar, Doha, dan diumumkan setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Menteri Pertahanan AS Mark Esper, dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menggelar pertemuan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa pakta pengurangan kekerasan itu sangat "spesifik" dan mencakup seluruh negara itu, termasuk pasukan pemerintah Afghanistan.
Kesepakatan gencatan senjata itu menjadi tonggak penting dalam upaya mengakhiri kehadiran militer AS selama 18 tahun di Afghanistan dan dapat membuka jalan adanya kesepakatan penarikan pasukan AS pada akhir bulan ini.
Perjanjian damai itu, menurut pejabat AS tersebut, akan menyerukan gencatan senjata berskala nasional, negosiasi antara pemerintah Afghanistan dengan Taliban, serta komitmen dari Taliban untuk tidak melindungi kelompok-kelompok teroris, sembari mengatur jadwal penarikan pasukan AS.
"Jika pihak Taliban melaksanakan komitmen yang telah mereka sampaikan, kami akan melanjutkan kesepakatan itu," ujar pejabat tersebut kepada awak media di Munich.
Periode tujuh hari itu belum dimulai, namun akan segera berlaku, imbuh pejabat AS tersebut. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Amerika Serikat (AS) dan Taliban sepakat mengurangi kekerasan selama sepekan. Kesepakatan ini yang dapat membuka jalan bagi penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza