Amerika Diguncang Demonstrasi, Ini Saran dari Wakil Ketua DPR Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin merasa prihatin atas terjadinya gelombang demonstrasi besar yang terjadi di Amerika Serikat akibat kematian George Floyd.
Menurutnya, segala bentuk tindakan kekerasan tidak akan membawa keuntungan bagi pihak mana pun. Dia berharap agar tidak ada lagi rasisme atau tidakan melawan hukum yang berkembang di AS.
Tentunya sebagai sahabat, Indonesia menginginkan AS yang merupakan salah satu negara demokratis terbesar di dunia dapat kembali kondusif di tengah pandemi Covid-19.
"Perkembangan yang terjadi di Amerika sepenuhnya urusan dalam negeri Amerika, namun saya meyakini pondasi demokrasi serta aturan hukum di Amerika mampu mengendalikan situasi yang sedang berkembang secara konstruktif," kata Aziz, Kamis (4/6).
Aziz mengatakan pemerintah AS seyogyanya dapat segera merangkul para tokoh agama dan masyarakat untuk meredakan permasalahan ini. "Jangan sampai berlarut dan membawa dampak signifikan kepada berbagai aspek," ungkap Aziz.
Politikus Partai Golkar itu meminta masyarakat Indonesia yang masih berada di AS agar tidak ikut turun ke jalan. Hal itu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan.
Dia menjelaskan bahwa pemerintahan yang menganut sistem demokratis di seluruh dunia tentunya tidak menyukai adannya ketidakadilan, khususnya rasisme.
Terlebih lagi, kata Aziz, Indonesia sendiri memiliki UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang mengatur tentang hal ini.
Wakil Ketua DPR Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin merasa prihatin atas terjadinya gelombang demonstrasi besar yang terjadi di Amerika Serikat akibat kematian George Floyd.
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- PW GPII Gelar Aksi Demonstrasi, Begini Tuntutannya