Amerika Dikeroyok 14 Negara Anggota DK PBB Soal Yerusalem
jpnn.com, NEW YORK - Setelah bergulir sejak pekan lalu, draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB soal Yerusalem diujikan dalam voting. Kemarin, Senin (18/12) sebanyak 15 negara anggota tetap dan tidak tetap DK PBB melakukan pemungutan suara di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
Sejak kali pertama draf diedarkan ke seluruh negara anggota, DK PBB yakin resolusi tersebut tidak akan gol. AS, negara yang memicu kekisruhan di seluruh penjuru dunia karena mendeklarasikan Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel, jelas akan menggunakan hak vetonya.
Sebagai anggota tetap DK PBB, Negeri Paman Sam memang punya hak istimewa. ”Jika AS menggunakan hak vetonya, resolusi itu akan langsung gugur,” kata Mike Hanna, koresponden Al Jazeera yang bertugas di markas besar PBB.
Karena itu, Mesir sangat hati-hati memilih kata-kata dalam draf resolusi yang mereka susun tersebut. Di sana, mereka tidak menyebut AS sebagai pembuat gara-gara. Mesir berharap, dengan bahasa yang halus itu, AS tidak akan memveto resolusi tersebut.
Namun, harapan dan strategi Mesir itu bakal sia-sia. Bagi AS, khususnya Presiden Donald Trump, reaksi dunia terhadap deklarasi 6 Desember hanyalah angin lalu.
Gedung Putih tetap membela sikap Trump yang menganggap deklarasinya sebagai perwujudan kebenaran. Sebab, seharusnya sejak dulu AS mengakui kota yang menjadi jujukan umat tiga keyakinan (Yahudi, Islam, Kristen) itu sebagai ibu kota Israel.
Tak hanya deklarasi, Trump pun mengungkapkan rencananya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Kota Tel Aviv ke Yerusalem. Meski tidak akan terwujud dalam waktu dekat, gagasan presiden ke-45 AS tersebut tetap memicu ketegangan.
Apalagi, saat menghadiri pertemuan Uni Eropa (UE) pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengimbau negara-negara yang lain mengikuti langkah AS.
Kemarin, Senin (18/12) sebanyak 15 negara anggota tetap dan tidak tetap DK PBB melakukan pemungutan suara di markas besar PBB
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza