Amerika Galau Sikapi Kudeta Mesir
Kamis, 04 Juli 2013 – 15:46 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dihadapkan dengan pertanyaan sulit terkait pergolakan politik di Mesir. Presiden Obama dan jajarannya harus segera menentukan apakah aksi penggulingan Mohammed Mursi oleh militer Mesir dapat dianggap aksi kudeta atau tidak.
Pertanyaan ini menjadi penting karena AS melarang pemberian bantuan kepada pemerintah asing hasil kudeta terhadap pemimpin yang terpilih secara demokratis. Sementara di sisi lain, Mesir selama ini merupakan salah satu sekutu terkuat bagi negeri Paman Sam di wilayah jazirah Arab.
Setiap tahunnya, AS memberikan bantuan sebesar USD 1,5 milliar kepada pemerintah Mesir. Sebagian besar bantuan masuk ke kantong angkatan bersenjata yang memang memegang peran penting, mengingat Mesir berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah konflik seperti Israel, Palestina, Liberia dan Sudan.
Kegalauan pemerintah AS tercermin dari pernyataan Presiden Obama yang mengaku sangat prihatin dengan aksi militer Mesir. Namun, ia tidak menyebutnya sebagai suatu kudeta ataupun meminta agar Mursi dikembalikan ke kursinya.
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dihadapkan dengan pertanyaan sulit terkait pergolakan politik di Mesir. Presiden Obama dan jajarannya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer