Amerika Jegal Wartawan Rusia, Menlu Lavrov: Yakinlah, Kami Tak Akan Memaafkan!
jpnn.com, MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow tak akan memaafkan Amerika Serikat karena tidak menerbitkan visa bagi wartawan Rusia yang akan menemaninya ke New York untuk menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB.
"Yakinlah, kami tidak akan lupa, kami tidak akan memaafkan," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebelum berangkat ke AS.
Lavrov mengatakan dia telah diperingatkan bahwa otoritas AS mungkin melakukan tindakan seperti itu, tetapi kali ini situasinya akan berbeda karena "perhatian tertuju pada perilaku mereka (AS) yang tercela".
Tindakan AS dengan tidak menerbitkan visa bagi wartawan Rusia, menurut Lavrov, telah membuat komitmen AS soal kebebasan berbicara dan akses ke informasi menjadi layak dipertanyakan.
Dia pun menegaskan bahwa dunia akan memperhatikan pernyataan Rusia dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendatang.
"Kami juga harus bekerja untuk Anda (wartawan Rusia) dan menunjukkan lebih banyak energi, mengerahkan lebih banyak kekuatan untuk menyampaikan kebenaran kepada masyarakat dunia," kata Lavrov.
Dalam pernyataan selanjutnya, Zakharova mengatakan Lavrov tiba di New York dan akan memimpin pertemuan DK PBB di bawah presidensi Rusia.
Rusia, salah satu dari lima anggota tetap DK PBB yang memiliki hak veto, menjabat sebagai Presiden DK PBB sejak 1 April 2023 di tengah kemarahan dan kritik dari Ukraina dan sekutunya atas invasi Moskow terhadap Kiev. (ant/dil/jpnn)
Tindakan Amerika terhadap wartawan Rusia, menurut Lavrov, membuat komitmen Negeri Paman Sam soal kebebasan berbicara dan akses ke informasi layak dipertanyakan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Hasto Tersangka, Connie Sebut Pengamanan Dokumen Penting ke Rusia, Wow!
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time