Amerika Kaji Penggunaan Teknologi SMR di PLTN Kalbar

Dalam laman resmi Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Pemerintah AS menjelaskan SMR dapat menjadi sumber energi bersih yang andal, dan dapat membangkitkan listrik selama 24 jam.
SMR juga dirancang untuk tahan cuaca ekstrem, guncangan gempa, dan getaran dari aktivitas seismik lainnya.
Dalam kerja sama itu, AS juga menyalurkan bantuan dana baru sebesar Rp15,4 miliar atau setara satu juta dolar AS untuk Indonesia membentuk regulasi dan aturan perizinan penggunaan tenaga nuklir, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Dana tersebut merupakan bagian dari Program Infrastruktur Dasar Departemen Luar Negeri AS untuk Penggunaan Teknologi SMR yang Bertanggung Jawab (FIRST).
Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyampaikan kerja sama studi kelayakan itu merupakan wujud dari kemitraan strategis Indonesia dan Amerika Serikat.
“Pengumuman hari ini tentang kemitraan strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir reaktor modular kecil, dan yang menjadi hasil utama di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, merupakan tonggak penting dalam upaya Indonesia mencapai tujuan iklimnya dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Dubes Kim. (ant/dil/jpnn)
Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama mengkaji penggunaan teknologi reaktor modular kecil (SMR) pada PLTN Kalbar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Gus Sholeh: Indonesia Butuh Generasi untuk Masa Depan yang Gemilang dan Cerah
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia