Amerika Klaim Kapal Selam Nuklir AUKUS Bikin Indo-Pasifik Aman dan Makmur
jpnn.com, JAKARTA - Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Kritenbrink mengatakan Kemitraan Australia-Inggris-Amerika Serikat (AUKUS) adalah untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang aman dan makmur.
"Untuk memajukan tujuan kita bersama mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, aman dan sejahtera," kata Kritenbrink dalam konferensi pers daring yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan saat Kritenbrink mengumumkan rencana Australia memiliki kapal selam bertenaga nuklir berpersenjataan konvensional di bawah Kemitraan AUKUS.
Kritenbrink mengatakan bahwa melalui kemitraan tersebut, ketiga negara akan memanfaatkan teknologi terbaik dan kecekatan ketiganya dalam merancang kapal selam kelas baru untuk digunakan Australia dan Inggris.
Kritenbrink juga mengatakan kemitraan itu untuk membantu Australia dalam memodernisasi armada kapal selamnya sehingga menggunakan teknologi kapal selam bertenaga nuklir yang sama seperti yang digunakan India, China, Prancis, Inggris, Rusia dan AS di kawasan.
Kemitraan itu juga untuk memperkuat peluang ekonomi ketiga negara.
Atas dasar komitmen bersama untuk keamanan dan stabilitas global, kemitraan AUKUS memperdalam Kerja Sama Keamanan dan Pertahanan Diplomatik mereka di kawasan Indo-Pasifik.
"Sejalan dengan visi Presiden Biden untuk bekerja dengan sekutu untuk mengatasi tantangan global, AUKUS menjalin ikatan dengan mitra kami di Eropa dan Asia, menyadari bahwa dunia kita semakin terhubung," kata Kritenbrink.
Australia akan memiliki kapal selam bertenaga nuklir berpersenjataan konvensional di bawah Kemitraan AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS