Amerika Klaim Panglima Memilih Tidak Berangkat
jpnn.com, WASHINGTON - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta sudah memberi tahu Mabes TNI mengenai kemungkinan tertundanya perjalanan Jenderal Gatot Nurmantyo ke Washington pada Sabtu (21/10) lalu.
Klaim tersebut disampaikan Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Dave Lapan dalam pernyataan tertulisnya.
Menurut Lapan, ada masalah terkait protokol keamanan yang membuat Gatot belum bisa diizinkan masuk ke wilayah AS. Pemberitahuan pun langsung dikirimkan ke "kantor Gatot."
Sayangnya, masalah itu belum selesai ketika sang jenderal tiba di bandara bersama istrinya. Akibatnya, Gatot tidak bisa berangkat.
"Pemerintah AS wajib memastikan setiap orang yang masuk telah benar-benar diperiksa secara menyeluruh dan disaring. Kami minta maaf atas semua ketidaknyamanan yang dialami penumpang dan istrinya," ujar Lapan.
Gatot sendiri mengaku baru tahu ada masalah dengan keberangkatannya saat hendak boarding di bandara. Menurut dia, informasi itu diterimanya dari pihak maskapai, bukan perwakilan pemerintah AS.
Menurut Lapan, ketika masalah akhirnya selesai, Gatot sebenarnya sudah dapat kursi di penerbangan lain. "Tapi dia menolak untuk berangkat," terangnya.
Lapan menolak menjelaskan lebih lanjut mengenai protokol keamanan yang menghambat perjalanan Gatot. Dia beralasan hal tersebut terkait urusan keamanan AS.
Pemerintah Amerika Serikat memberi penjelasan terkait insiden penolakan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China