Amerika Krisis Ventilator, Begini Respons Tegas Presiden Donald Trump
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan General Motors agar segera memproduksi ventilator yang sangat dibutuhkan dalam perawatan pasien virus corona.
Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia, kini berada di ambang krisis ventilator akibat minimnya stok dan kapasitas produksi.
Menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan, Trump memaksa produsen otomotif terkemuka itu mengalihfungsikan sejumlah pabriknya untuk membuat ventilator.
Undang-undang yang dirancang untuk masa perang tersebut memungkinkan pemerintah memaksa pihak swasta memproduksi barang-barang yang dibutuhkan untuk pertahanan.
"Sekarang GM wajib menerima, menjalankan dan memprioritaskan kontrak ventilator dari pemerintah," ujar Trump, Jumat (27/3).
Pemerintah AS sebenarnya beberapa waktu lalu sudah mencapai kesepakatan dengan GM soal pembuatan ventilator. Namun, perusahaan yang berbasis di Detroit itu tak kunjung menepati janjinya.
Trump menegaskan, situasi AS saat ini memaksa pemerintah bertindak cepat dan tegas. "GM membuang-buang waktu. Tindakan hari ini memastikan percepatan produksi ventilator yang akan menyelamatkan nyawa warga Amerika," ujar politikus Partai Republik itu.
Tak lama setelah Trump mengumumkan keputusannya, pihak GM mengeluarkan pernyataan berisi klaim bahwa mereka telah menghormati perjanjian awal dengan pemerintah.
Produsen mobil Cadillac itu mengaku telah menggandeng produsen peralatan medis Ventec Lifes System untuk memproduksi ventilator.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan General Motors agar segera memproduksi ventilator yang sangat dibutuhkan dalam perawatan pasien virus corona.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Trump Melunak, Meta Bergerilya Merayu Kreator TikTok Pindah ke Facebook dan Instagram
- Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
- Kabinet Ramping
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump