Amerika Memang Sadis, Istri Presiden pun Dijatuhi Sanksi

jpnn.com, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/6) mengumumkan sanksi terhadap Suriah dalam upaya untuk lebih jauh menghambat pendapatan negara itu.
Sanksi terbaru yang mengacu pada Undang-Undang (UU) Caesar itu meliputi 39 individu dan entitas termasuk Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya.
Menlu Pompeo menuding individu dan perusahaan yang ditetapkan dalam daftar sanksi memainkan peran penting dalam menghambat solusi politik yang damai untuk konflik tersebut.
"Siapa pun yang melakukan bisnis dengan rezim Assad, di mana pun mereka berada, berpotensi untuk terkena pembatasan perjalanan dan sanksi keuangan," ujar Pompeo.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa langkah itu merupakan awal dari kampanye tekanan ekonomi dan politik yang berkelanjutan terhadap Suriah.
Sebelumnya pada bulan ini, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa sanksi AS merupakan bentuk terorisme ekonomi terhadap Suriah. Damascus juga menyebut sanksi di bawah UU Caesar tersebut didasari kebohongan dan klaim yang dibuat-buat.
Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Geir Pedersen pada Selasa (16/6) mengatakan sanksi oleh AS dan Uni Eropa mendorong perekonomian Suriah menuju keterpurukan. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/6) mengumumkan sanksi terhadap Suriah dalam upaya untuk lebih jauh menghambat pendapatan negara itu
Redaktur & Reporter : Adil
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik