Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas

Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
Gedung Putih. Foto: Reuters

Jika Harris menang, kata Reza, pemerintahan Indonesia saat ini tinggal melanjutkan apa yang sudah dicapai pemerintahan sebelumnya, selain itu, Indonesia perlu “mengingatkan” AS untuk menyelesaikan perjanjian yang belum selesai.

“Misalnya dalam Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS, ada hal-hal yang belum diproses lebih lanjut,” lanjut Reza.

Selain itu, pemerintah Indonesia bisa “mengingatkan AS untuk bekerja sama dalam bidang pemberdayaan UMKM dan melunasi kewajiban keuangan perusahaan IT mereka.

Mengenai imigran, Reza berpendapat kalau Harris cukup lunak karena Harris mengerti bahwa imigran dapat berkontribusi dan menyesuaikan diri dengan sistem hukum AS, dan itu dibuktikan dengan perjalanan karir Harris.

“Tentunya hal ini juga menguntungkan masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan green card (kartu hijau) ke Amerika Serikat,” kata Reza.

Jika Trump yang menang, Reza berpendapat proyek-proyek investasi di Indonesia di mana Trump turut serta akan berjalan dengan sangat mulus, yang kemungkinan tidak akan sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia.

“Makanya Kemitraan Strategis Komprehensif itu harus benar-benar diproses sedemikian rupa sehingga bisa bermanfaat bagi kedua negara,” kata Reza.

Reza pun mengatakan ada kemungkinan Trump akan melakukan intervensi pada perjanjian dagang Indonesia-AS, mengatakan hal apa saja yang layak dan apa yang tidak, dan itu akan menyulitkan tim negosiator.

Karena itu, lanjut Reza, Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan standar industri AS, seperti standar transparansi, tata kelola, keefektifan dan sistem legal

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News