Amerika Persenjatai Militan Kurdi, Erdogan Keki Berat
jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram karena Amerika Serikat mengirimkan senjata kepada militan Kurdi YPG di Suriah. Dia menilai Washington sudah kelewatan membantu organisasi tersebut.
Dalam pidatonya, Sabtu (8/9), Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam atas langkah Amerika Serikat memasok lebih dari 30 ribu senjata, peralatan dan truk yang dipenuhi amunisi kepada YPG.
Dalam pernyataan yang dilansir website kepresidenan Turki tersebut, Erdogan mengkritik Amerika Serikat karena kurang berkomitmen dalam menciptakan zona aman di Suriah. Dia pun berjanji akan membahas semua permasalahan tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di New York akhir bulan ini.
"Kami harus menyelesaikan ini. Ada perbedaan antara apa yang dikatakan dan apa yang telah dilakukan," kata Erdogan, seperti dimuat Reuters.
BACA JUGA: Idlib Dibombardir Pasukan Assad, Erdogan Berjanji Tidak Tinggal Diam
Seperti diketahui, Ankara memandang pejuang YPG sebagai perpanjangan dari militan Kurdi di Turki. Karena itu Turki bersikeras bahwa Amerika Serikat harus mengakhiri dukungannya terhadap kelompok itu. (rmol/jpnn)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram karena Amerika Serikat mengirimkan senjata kepada militan Kurdi YPG di Suriah. Dia menilai Washington sudah kelewatan membantu organisasi tersebut.
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza