Amerika Rontok, Jepang Makin Berkuasa
Rabu, 27 Januari 2016 – 06:06 WIB
JAKARTA – Gulung tikarnya industri otomotif asal Amerika seperti General Motors (GM) dan Ford di Indonesia diprediksi tidak akan diikuti oleh pabrikan asal Jepang. Pasalnya, produsen Jepang dinilai mampu mengikuti tren yang sesuai dengan karakter masyarakat negeri ini.
Menurut dia, Jepang selalu membuat kendaraan yang seusai dengan karakter dan keinginan orang Indonesia. ''Seperti MPV (multi purpose vehicle) yang laris di Indonesia karena Jepang jeli membaca peluang. Mereka sukses melihat karakteristik sosial masyarakat Indonesia yang butuh kendaraan lapang dan bisa mengangkut banyak penumpang,'' tuturnya.
Selain itu, kata Suhari, mobil-mobil buatan Jepang lebih efisien, harga terjangkau, dan memiliki biaya perawatan rendah. ''Mobil Jepang irit dalam hal bahan bakar. Mobil Eropa dan Amerika boros. Selain itu, mobil Amerika dan Eropa besar-besar, tidak cocok dengan ukuran badan orang Asia atau Indonesia. Komponen mobil non-Jepang juga mahal,'' tambahnya.
Suhari menilai pemerintah tidak terlalu membeda-bedakan perlakuan antara prinsipal Jepang dan non-Jepang. Hanya, Jepang lebih luwes dalam menciptakan produk yang sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia. ''Jepang selalu melihat kelemahan-kelemahan mobil Eropa dan Amerika menjadi kekuatan mereka,'' paparnya.
Tidak heran, mobil keluaran Jepang mendominasi pasar di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. ''Sejak 1950-an produk Jepang mulai gencar menggusur buatan Amerika dan Eropa. Kita lihat, bukan hanya mobil, tetapi juga lift, alat berat, dan elektronik buatan Jepang. Sekarang mobil Jepang makin mendominasi,'' jelasnya.
Baca Juga:
Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johny Darmawan juga mengungkapkan hal serupa. Keluarnya Ford tidak akan mengganggu pasar otomotif nasional. Sebab, penjualan Ford sangat kecil. ''Kalau penjualan mobil sekitar satu juta unit, Ford 10 ribuan itu hanya 1 persen,'' jelasnya. (wir/c15/tia/pda)
JAKARTA – Gulung tikarnya industri otomotif asal Amerika seperti General Motors (GM) dan Ford di Indonesia diprediksi tidak akan diikuti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Fepto Bangkit Dalam 3 Bulan Setelah Terpuruk Finansial, Ini Rahasia Suksesnya
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK