Amerika Serikat Jerat Putri Bos Huawei dengan Dua Dakwaan
jpnn.com, WASHINGTON - Raksasa Telekomunikasi Tiongkok Huawei meradang. Penyebabnya adalah permohonan ekstradisi Meng Wanzhou yang resmi diajukan Amerika Serikat (AS) ke pemerintah Kanada.
Selain permohonan ekstradisi, AS yang diwakili Kejaksaan Agung juga mengajukan dua dakwaan terhadap Meng alias Sabrina.
Dalam dakwaan pertama, tertulis bahwa putri pendiri Huawei Ren Zhengfei itu disebut terlibat konspirasi pelanggaran sanksi Iran. Dakwaan yang lain adalah mencuri teknologi robotik T-Mobile.
''Sabrina (nama Barat Meng) seharusnya tidak dijadikan pion dalam hubungan bilateral dua negara,'' ungkap Reid Wingarten, pengacara pribadi Meng, sebagaimana dilansir Reuters.
Dia menegaskan bahwa kliennya adalah seorang pebisnis yang jujur dan memahami etika bisnis. Karena itu, menurut dia, dua dakwaan yang diajukan AS tersebut hanyalah upaya untuk menghancurkan kekuatan bisnis Tiongkok.
Reid menjamin, kliennya tidak melakukan pelanggaran seperti yang dituduhkan. Perempuan 47 tahun tersebut, imbuh dia, murni berbisnis. Karena itu, AS tidak bisa seenaknya menyeret Meng dalam intrik politik dua negara. (bil/c22/hep)
Amerika Serikat minta Kanada segera mengekstradisi putri bos Huawei, Meng Wanzhou
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Huawei Merilis Foto-Foto Maextro S800, Mercedes-Benz Maybach Kalah Panjang
- Donald Trump Presiden Amerika, Ini 5 Pernyataan Kontroversialnya di Hari Pertama
- Trump Siapkan Kebijakan untuk Menghukum Kanada & Meksiko, Tunggu 1 Februari!