Amerika Serikat: Kami Tidak Akan Melupakan Hari Ini

jpnn.com, NEW YORK - PBB sudah memutuskan bahwa deklarasi Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tidak sah dan batal demi hukum. Namun, negara adidaya itu tak peduli.
Hal itu ditegaskan Duta besar AS untuk PBB Nikki Haley setelah voting Resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB, Kamis (21/12). Menurutnya, Negeri Paman Sam akan selalu mengingat apa yang terjadi di hari ini.
"Amerika akan tetap menempatkan kedutaan kami di Yerusalem," kata Halley.
Resolusi Yerusalem memang tidak bersifat mengikat, meski jadi sikap resmi PBB. Karena itu, AS tetap bisa seenaknya memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem tanpa disanksi.
Menurut Haley, selama ini AS selalu pasang badan dan dipaksa memberikan kontribusi terbesar kepada masyarakat Internasional. Namun, dalam voting Resolusi Yerusalem, Paman Sam malah dipermalukan.
"Ketika kami bermurah hati memberikan kontribusi di PBB, kami juga mengharapkan niat baik kami dihormati," tambah Halley.
Resolusi Yerusalem menegaskan kembali bahwa status Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi. Keputusan di luar itu dinilai tidak sah dan harus dibatalkan demi hukum.
Selama ini belum ada negara yang menempatkan kantor kedutaannya di Yerusalem. Keputusan Trump memicu kontroversi dari berbagai negara, khususnya negara-negara Muslim di dunia. (AFP/iml/JPC)
Amerika Serikat geram karena merasa dipermalukan oleh hasil resolusi Yerusalem di Majelis Umum PBB
Redaktur & Reporter : Adil
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Prabowo Tak Targetkan Angka untuk Tarif Impor Trump, Asalkan Diturunkan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia