Amerika Serikat Kembali Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Ini yang Keempat

Amerika Serikat Kembali Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Ini yang Keempat
JJ terbangun dan berteriak dia tidak bisa bernapas setelah mengeluh sakit tenggorokan pada malam sebelumnya.

"Saat saya sampai di sana, dia masih sadarkan diri. Mereka memakaikan masker kepadanya, tapi dia terus memuntahkan darah," katanya sambil menundukkan kepala.

"Mereka lalu harus membiusnya dan itu adalah hal terakhir yang saya ingat."

Dokter menemukan paru-parunya penuh dengan cairan. Mereka mencoba memasukkan selang ke tenggorokannya untuk membantunya bernapas, tetapi kerongkongannya sudah terlalu bengkak sehingga sulit memasukkan selang tersebut.

Staf medis memutuskan bahwa dia perlu segera dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar.

Namun, kabut pagi menghalangi helikopter untuk dapat langsung terbang menjemput JJ, dan mereka kehilangan waktu yang berharga.

"Mereka melakukan CPR padanya selama 32 menit," katanya.

"Mereka mengatakan otaknya telah gagal sedemikian rupa sehingga menekan sumsum tulang belakangnya dan tidak ada jalan untuk kembali dari situasi ini."

Amerika Serikat Kembali Bersiap Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Ini yang Keempat
Dokter belum mengetahui bagaimana virus corona dapat merenggut nyawa JJ dengan sangat cepat.

Supplied

JJ, warga Amerika Serikat yang baru merayakan ulang tahunnya yang kesembilan, naik ke tempat tidur dengan keluhan sakit tenggorokan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News