Amerika Serikat Kirim Pesawat Pembom B-1 ke Australia
Amerika Serikat menambah kekuatan militernya di Asia untuk membatasi "pengaruh destabilisasi" China. Caranya, dengan menempatkan pesawat-pesawat pembom jenis B-1 di pangkalan militer mereka di Darwin, Australia.
Langkah strategis ini, menurut pejabat Departemen Pertahanan AS, merupakan bagian rencana Pemerintahan Obama guna memastikan "kebebasan pelayaran" di Laut China Selatan.
Pemerintah China langsung bereaksi keras dengan menyebutkan "akan menegakkan kedaulatan teritorialnya".
Asisten Menteri Pertahanan AS David Shear dalam rapat di Kongres menyebutkan, AS akan menambah aset militernya di Australia.
"Kita akan menambah kekuatan termasuk mengirim pesawat pembom B-1 dan pesawat pengintai," jelasnya.
Kantor Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews dalam pernyataannya membenarkan telah dihubungi pihak AS mengenai rencana ini.
Pihak AS menjelaskan pesawat-pesawat pembom B-1 merupakan tulang punggung kekuatan pesawat pembom jarak jauh yang dimiliki negara itu.
Pesawat jenis ini memiliki kapasitas mengangkut 84 buah bom ukuran masing-masing 500 pound dengan tujuan dimana pun dan kapan pun di seluruh dunia.
Amerika Serikat menambah kekuatan militernya di Asia untuk membatasi "pengaruh destabilisasi" China. Caranya, dengan menempatkan pesawat-pesawat
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat