Amerika Serikat Makin Panas, Demonstran Merobohkan Patung Christopher Columbus
jpnn.com, MINNEAPOLIS - Aksi unjuk rasa di Amerika Serikat memrotes kematian seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun pada 25 Mei 2020, masih berlanjut.
Perkembangan terbaru, aksi protes atas meninggalnya George Floyd setelah lehernya ditekan oleh lutut seorang polisi Minneapolis, berlangsung anarkis.
Sekelompok pemrotes merobohkan sebuah patung penjelajah Italia Christopher Columbus di Saint Paul, Minnesota, Amerika Serikat (AS) pada Kamis.
Itu adalah monumen terbaru di Amerika Serikat yang dihancurkan di tengah demonstrasi nasional melawan kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan ras.
Patung perunggu setinggi 10 kaki itu dirobohkan dari dasar granitnya oleh beberapa lusin orang yang dipimpin oleh seorang pegiat Pribumi Amerika yang bermarkas di Minnesota di luar Capitol negara bagian dan didokumentasikan oleh para fotografer berita dan operator kamera televisi.
"Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya," kata pegiat itu, Mike Forcia, kepada Reuters.
Pegiat Pribumi Amerika telah lama keberatan untuk menghormati Columbus, dan mengatakan bahwa ekspedisinya ke Amerika menyebabkan kolonisasi dan genosida leluhur mereka.
Saint Paul bertetangga dengan Minneapolis, dan keduanya biasa disebut sebagai Kota Kembar.
Perkembangan terbaru situasi di Amerika Serikat (AS), para demonstran merobohkan Patung Christopher Columbus.
- Ada Faktor Cuan, yang Bikin Alot Negosiasi Pemerintah dengan Apple
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara