Amerika Serikat Minta Keluarga Staf di Kedutaannya di Ukraina untuk Pergi, Rusia Sudah Dekat?
Pengumuman Deplu AS tersebut muncul sehari setelah pihak berwenang Inggris mengatakan memiliki informasi jika Pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan agar mantan politisi Ukraina, Yevhen Murayev, menjadi calon pemimpin bagi partai pro-Rusia di Kyiv.
Mereka juga mengatakan tuduhan Inggris itu sebagai "penyebaran berita palsu".
Yevhen juga membantah laporan tersebut.
Dia membantah mengadakan kontak dengan pejabat intelejen Rusia dan membantah jika ia bisa bekerja sama dengan Kremlin dan menyebutnya sebagai hal yang "konyol", karena dia mendapat sanksi dari Rusia di tahun 2018.
Inggris sendiri berjanji akan memberikan sanksi berat dengan Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, yang mengatakan di Sky News bahwa 'akan ada konsekuensi serius bila Rusia mencoba melakukan invasi".
Wires/ABC
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memerintahkan semua keluarga staf kedutaan mereka di Ukraina untuk meninggalkan negeri tersebut di tengah kemungkinan adanya serangan Rusia
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer