Amerika Serikat Minta Warganya Jauhi Tiongkok
jpnn.com, WASHINGTON - Penahanan 13 warga negara Kanada oleh Tiongkok membuat Amerika Serikat (AS) waswas. Kamis (3/1) Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan travel advisory alias anjuran perjalanan bagi seluruh penduduknya. Mereka yang berencana mengunjungi Negeri Panda diminta untuk berpikir ulang.
"Tiongkok bisa saja menahan Anda selama beberapa tahun. Dalam kurun waktu itu, bisa saja Anda mengalami pelecehan." Demikian bunyi sebagian travel advisory yang Washington rilis Kamis sebagaimana dikutip BBC. Jika tidak benar-benar penting, AS mengimbau warganya tidak berkunjung ke Tiongkok.
Anjuran tidak melakukan perjalanan ke Tiongkok itu masuk dalam level 2. Sejauh ini, ada sekitar 60 negara yang menjadi sasaran travel advisory tingkat 2 AS tersebut. Untuk Tiongkok, AS juga pernah menerbitkan dokumen yang hampir sama pada Januari lalu. Tapi, kali ini AS berusaha menggarisbawahi aturan tambahan tentang exit bans.
Dengan menerapkan exit bans, Tiongkok berhak melarang turis-turis asing meninggalkan wilayah mereka dengan alasan apa pun. Bahkan, Beijing boleh langsung menerapkan kebijakan itu tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada individu yang bersangkutan. Mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Tiongkok lebih berpeluang mengalami exit bans.
AS merilis travel advisory setelah Kanada melaporkan bahwa Tiongkok menahan 13 warganya. Sebanyak 13 orang itu ditahan setelah Kanada menangkap Direktur Keuangan Huawei Technologies Co. Meng Wanzhou.
Perempuan yang juga memiliki panggilan Sabrina Meng itu ditahan pada 1 Desember lalu di Vancouver. Penangkapan tersebut dilakukan atas permintaan AS. (sha/c7/hep)
Penahanan 13 warga negara Kanada oleh Tiongkok membuat Amerika Serikat (AS) waswas. Kamis (3/1) Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan travel advisory
Redaktur & Reporter : Adil