Amerika Shutdown, Indonesia Restart
Deflasi dan Surplus Neraca Gairahkan Ekonomi RI
Selain deflasi, BPS juga membawa kabar menggembirakan dengan posisi neraca perdagangan Indonesia untuk Agustus mengalami surplus senilai ratusan juta dolar AS."Neraca perdagangan Agustus surplus USD 132,4 juta," kata Suryamin. Meskipun perdagangan Agustus mengalami surplus, secara akumulasi, neraca perdagangan RI masih defisit USD 5,5 miliar.
Publikasi BPS tersebut berdampak signifikan terhadap pasar modal dan pasar uang yang sempat dilanda kepanikan. Menurut informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada penutupan perdagangan kemarin menguat 0,6 persen atau 29,7 poin menjadi 4.345,89. Demikian juga rupiah, menguat 150 poin menjadi Rp 11.345 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.495 per dolar AS.
Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Y. Sadewa menyatakan, dampak shutdown AS terhadap ekonomi global masih terlalu dini. Sebab, tidak lama lagi akan terjadi kompromi antara kubu Republik dan Demokrat. "Karena suatu saat pasti akan kompromi. Keduanya tidak ada yang mau disalahkan dalam keruntuhan pemerintahan mereka sendiri," ucapnya. (owi/ken/gal/c9/kim)
WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menutup sementara (shutdown) layanan pemerintahan. Hal itu terjadi karena kongres
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri HAM Natalius Pigai Sering Tidur di Kantor
- Pengadaan APD, Niat Membantu di Tengah Bencana Malah Dituduh Korupsi
- Demokrat Apresiasi Respons Cepat Presiden Prabowo Soal LPG 3 Kg
- KPK Geledah Rumah Ketum Pemuda Pancasila, 11 Mobil Disita
- Kapolri Diminta Copot Kapolda Kalbar Karena Gagal Beri Perlindungan
- PT KAI Daop 1 Jakarta Menertibkan PKL di Stasiun Pasar Senen