Amerika Tambah Lagi Bantuan untuk Ukraina, Sebegini Nilainya
jpnn.com, HIROSHIMA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu mengumumkan paket terbaru bantuan militer senilai 375 juta dolar AS (sekitar Rp 5,60 triliun) untuk Ukraina.
Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Biden mengatakan bahwa paket bantuan tersebut mencakup amunisi, artileri, kendaraan lapis baja, dan pelatihan pilot Ukraina.
"Bersama seluruh negara anggota G7, kami mendukung Ukraina. Dan saya berjanji, kami tidak akan kemana-mana," kata Biden, dalam transkrip resmi yang dimuat situs web Gedung Putih.
G7 adalah kelompok tujuh negara dan kawasan dengan ekonomi terbesar di dunia yang beranggotakan AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa.
Biden juga mengumumkan beberapa upaya bersama AS dengan para sekutu dan mitranya dalam pelatihan pilot-pilot Ukraina untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi keempat seperti F-16.
Zelenskyy selama berbulan-bulan menyerukan kepada sekutunya di Barat untuk memasok jet tempur canggih guna mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia. Namun, Ukraina belum mendapat komitmen untuk mendapatkan jet tempur F-16.
Dalam pertemuan itu, Biden dan Zelenskyy juga membahas upaya berkelanjutan untuk lebih memperkuat pertahanan udara Ukraina saat Rusia terus melancarkan serangan rudal dan drone di kota-kota Ukraina.
Selain itu, Presiden Biden menekankan dukungan AS dan negara-negara G7 lainnya untuk rekonstruksi Ukraina, termasuk upaya membangun kembali infrastruktur energi di negara itu.
Biden juga mengumumkan beberapa upaya bersama Amerika Serikat dengan para sekutu dan mitranya dalam pelatihan pilot-pilot Ukraina
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer